Indonesia Raih Medali Terbanyak dalam ISPRO 2015
13.49
By
SMA NEGERI 4 KUNDUR
Smanpat Kundur - International Science Project Olympiad(ISPRO) ke-3
telah usai berlangsung di Jakarta. Olimpiade sains terapan tingkat
dunia untuk pelajar SMA itu dilaksanakan pada 4-9 Mei 2015 dengan tema
“Experiment for Peace”. Indonesia berhasil meraih medali terbanyak,
yaitu sembilan medali yang terdiri dari empat medali emas, tiga medali
perak, dan dua medali perunggu.
Empat medali emas yang diraih Indonesia
masing-masing berasal dari kategori Kimia, diraih Dinda Clarissa Aulia
dan Klarina Elsa Siti Sarah dengan proyek penelitian “Henna Leaf:
Biodegradable and Natural Softener Textile Dyes”; kategori Biologi
diraih Krissanti Putrika Adiwijaya dengan proyek penelitian “Osteodrink
From Kolang-kaling and Kersen Leafs Extract as Calcium and Floestrogen
Supplements in Osteoporosis Prevention”; kategori Teknologi diraih Ahmad
Habib Almutawakkil dan Prasetyo Langgeng Utomo dengan proyek penelitian
“POSTWEC (Power Stand-Up Electric Wheelchair)”; dan kategori Lingkungan
diraih Irham Syarif dan Ahmad Abrar dengan proyek penelitian
“Pollutants Leads Absorber Helm Masker by Using Mahogany Leaf and
Jackfruit Leaf”.
Direktur Jenderal Kemendikbud, Achmad Jazidie
mengatakan, proyek penelitian yang dikerjakan para peserta ISPRO menjadi
kontribusi nyata dari generasi muda dunia untuk belajar memberikan
solusi kreatif dalam berbagai permasalahan yang mengemuka dalam
kehidupan manusia.
“Pelaksanaan The 3rd International Science Project
Olympiad atau ISPRO ali ini telah berjalan sesuai dengan tujuan. Yaitu
untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti di kalangan usia muda serta
meningkatkan kesadaran siswa untuk aksi menyuarakan proteksi terhadap
planet, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan gaya hidup
yang ramah lingkungan,” katanya saat penutupan ISPRO ke-3 di Plasa Insan
Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, (08/05/2015).
Jazidie juga berharap ISPRO juga dapat menjadi
wadah membangun jejaring dan menuaikan bibit-bibit saling kesepahaman
antarbangsa agar saling membantu mengatasi ketimpangan dunia global
dengan cara yang humanis dan melalui budaya.
ISPRO ke-3 diikuti oleh 29 negara, antara lain
Filipina, Australia, Malaysia, Turki, Jerman, Pakistan, Uganda, dan
Afghanistan. Ada empat kategori penelitian yang dilombakan dalam ISPRO,
yaitu Fisika, Kimia, Biologi, Teknologi dan Lingkungan. Penilaian yang
dilakukan juri terdiri dari beberapa kriteria, antara lain tentang
penelitian, desain dan metodologi, kreativitas, dan pemaparan.